Sekilas, Xi Jinping terpilih sebagai presiden China untuk ketiga kalinya pada 2018 yang lalu. Terpilihnya Xi Jinping sebagai presiden nasional China untuk ketiga kalinya bersamaan dengan pemimpin komunis dan Panglima Tertinggi China. Peran Xi Jinping dianggap strategis karena China kontrol lebih dari seperempat penduduk dunia dan memandang dirinya sebagai kekuatan dunia. Oleh karena itu, keputusan ini menimbulkan dampak besar di lingkup nasional maupun internasional.
Apakah ada perubahan pada pandangan mengenai Xi Jinping pada 2020? Bagaimana dampak terpilihnya Xi Jinping sebagai Presiden China selama tiga kali lipat pada negara tersebut? Berikut adalah berita terbaru mengenai Xi Jinping dan terpilihnya sebagai presiden China untuk tiga kali lipat pada tahun 2018.
Siapa Xi Jinping?
Xi Jinping lahir pada 15 Juni 1953, di Beijing, sebuah keluarga terkenal dalam Partai Komunis China (PKC). Ayahnya adalah Wakil Perdana Menteri, sedangkan ibunya adalah putri dari seorang jenderal terkenal. Xi sendiri adalah keturunan langsung dari seorang revolusioner China, Xi Zhongxun.
Bagaimana karir politik Xi Jinping? Awal mula karir politik Xi dimulai di kabupaten Musim Dingzhou (Hebei). Setelah itu, ia menjabat sejumlah posisi penting dalam partai, termasuk ketua wilayah Fujian, sekretaris provinsi Zhejiang, anggota Politburo dan Politbiro Junjungan Partai Komunis China (PKC).
Terpilihnya Xi Jinping Secara Resmi: Tahun 2018
Pada 17 Maret 2018, Kongres Rakyat Nasional (KRN) China memilih Xi Jinping untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden negara dan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata China. Keputusan ini secara resmi mengakhiri periode tidak jelas dan membebaskan jalan bagi Xi Jinping untuk mencapai ambisi politiknya menjadi pemimpin China jangka panjang.
Menjadi presiden China untuk ketiga kalinya, Xi Jinping diperkirakan akan memperkuat kembali otokrasi di Tiongkok. Selain itu, ia juga melakukan langkah yang dianggap mengurangi kekayaan dan kebebasan warga negaranya, serta mengabaikan hak-hak etnis tertentu seperti Muslim Uighur.
Kepemimpinan China
Kepemimpinan China dipandang sangat berpengaruh di banyak sektor, termasuk ekonomi, militer, industri, dan politik. Dalam lima tahun lalu, Xi Jinping telah melakukan perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat serta kebijakan pemerintah.
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Xi Jinping adalah memperkuat kontrol partai terhadap militer. Xi juga menekankan tentang kepentingan China agar menjadi pemimpin di lingkungan internasional. Selain itu, China juga mulai membuka diri terhadap investasi asing, sementara memperkuat perlindungan terhadap teknologi asing.
Perubahan yang Dilakukan oleh Xi Jinping
Selama kepemimpinan Xi, China telah melakukan beberapa perubahan dalam berbagai sektor. Diantaranya adalah:
– Meluncurkan kampanye “Blue Skies” untuk mengurangi polusi udara.
– Meningkatkan kontrol terhadap Internet dan media sosial.
– Mengatur ulang sektor keuangan, termasuk melakukan penyelesaian utang yang lebih ketat.
– Memperketat peraturan mengenai hak milik intelektual.
Namun, pada saat yang sama, kebijakan yang dilakukan Xi Jinping juga menimbulkan kontroversi, seperti:
– Sistem sosial ganda yang mempertahankan sistem kasta dalam negeri yang ketat dan tidak merata.
– Represi terhadap minoritas dan pembatasan kebebasan berbicara.
– Kebijakan impor dan ekspor yang tidak seimbang dan mencuri teknologi dari perusahaan asing.
Dampak Ekonomi Terpilihnya Xi Jinping
Presiden Xi Jinping telah memimpin negara menjadi negara yang lebih terbuka terhadap ekonomi global. Dampak dari terpilihnya Xi Jinping sebagai presiden tiga kali lipat sangat mempengaruhi perekonomian Cina. Hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan ekonomi China yang terus meningkat serta menampilkan kesuksesan yang cukup besar dalam perdagangan, keuangan, dan industri.
Terbitnya Buku tentang Xi Jinping
Buku biografi Xi Jinping secara resmi diterbitkan pada 1 Juni 2020 sebagai panduan resmi bagi orang China dalam memahami pemimpin mereka. Buku ini memuat 17 bab yang menceritakan tentang karir politik Xi Jinping serta tentang keterampilan dan keberhasilannya sebagai pemimpin.
Menurut para pengamat, penerbitan buku biografi yang juga mencakup pidatonya, merupakan bentuk dari upaya mengangkat posisi Xi Jinping sebagai tokoh penting Partai Komunis China. Selain itu, buku ini juga memuat rangkaian konsep yang dikenal sebagai Pemikiran Xi Jinping, yang telah menjadi landasan pemerintahan.
Kebijakan Xi Jinping Terhadap Hongkong
Pada 2019, Xi Jinping menandatangani undang-undang keamanan nasional terhadap Hong Kong yang dianggap kontroversial. Undang-undang tersebut memicu protes dan kritik luas dunia. Sebagai tanggapan atas hal ini, banyak negara barat kemudian menolak menjalin hubungan dengan China.
Tuntutan untuk pemberian demokrasi di Hong Kong juga terus meningkat seiring penerapan kebijakan yang dinilai arogan oleh China. Beberapa aktivis dari Hong Kong melarikan diri ke Taiwan untuk menghindari penindasan dari pihak China.
Perseteruan Dagang China-AS
Hubungan antara China dan AS tidak sepenuhnya harmonis. Pada 2018, AS mengepres kebijakan tambahan tarif impor China hingga senilai US $ 60 miliar. Kebijakan tersebut sangat merugikan perekonomian China, yang konsisten memicu perselisihan antara kedua negara tersebut.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara telah memulai pembicaraan perdagangan baru dan tentu saja menjadi berita yang sangat diharapkan. Presiden AS, Donald Trump, dan presiden China, Xi Jinping, memasuki perundingan secara bertahap untuk mencapai kesepakatan perdagangan bilateral sehingga hubungan negara besar ini dapat membaik.
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang telah merebak ke berbagai negara juga berdampak besar terhadap China. Negara ini adalah negara pertama yang dinyatakan mengalami pandemi virus corona baru pada Desember 2019. Perkembangan virus corona di Wuhan, pusat pandemi virus corona, dilaporkan mengalami kenaikan kasus dan krisis kesehatan masyarakat saat ini.
Selama pandemi virus corona, tindakan Xi Jinping dianggap lamban dan kurang transparan. Karena itu, Xi Jinping terus mendapatkan kritik dalam mengatasi pandemi yang telah merenggut nyawa puluhan ribu orang di seluruh dunia.
Xi Jinping, sebagai pemimpin Partai Komunis China, menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan gigih terhadap negara dan negara-negara sekitarnya. Terpilihnya sebagai presiden China selama tiga kali lipat akan memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintahan di China dan hubungan internasional. China muncul sebagai kekuatan ekonomi dan militer dunia, yang membuatnya memegang posisi terpenting dalam menjalankan kebijakan internasional.
Namun, pandemi virus corona dan tindakan yang terlambat dari pemerintah dalam penanganannya, khususnya di Wuhan, memberikan kritik yang sangat besar terhadap kebijakan pemerintah China. Selain itu, represi terhadap hak asasi manusia dan hukuman yang tidak adil bagi minoritas, memperburuk pandangan dunia atas China. Sehingga, China harus memperbaiki citranya jika ingin mendapatkan posisi yang lebih baik di mata dunia dan menjalankan kepemimpinan yang lebih baik untuk rakyatnya.
Originally posted 2023-03-10 11:45:48.