Kemenkumham Sumsel Gelar Seleksi MTQ, 20 Narapidana Bersaing Rebut Tiket ke Tingkat Nasional
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumsel mengadakan seleksi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun ini. Sebanyak 20 narapidana dari berbagai lapas di provinsi ini bersaing untuk meraih tiket ke tingkat nasional.
MTQ merupakan ajang perlombaan membaca Al-Quran dengan baik dan benar yang diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Indonesia. Acara ini dimaksudkan untuk mempromosikan bacaan Al-Quran dan memotivasi umat muslim untuk mempelajari dan memahami isi Al-Quran serta meningkatkan kecintaan pada agama Islam.
Para peserta dari lapas-lapas di Sumsel datang bersama tim kecil mereka untuk bersaing dalam tiga kategori yaitu tahfizh, tilawah, dan hafalan. Mereka menampilkan recital yang mengesankan, dengan teknik dan vokal yang sempurna.
Selain diikuti oleh para narapidana, seleksi MTQ ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kemenkumham serta staf yang bekerja di lapas-lapas setempat. Mereka memberikan motivasi dan dukungan untuk para peserta dengan memberikan hadiah dan sertifikat bagi para pemenang.
Seleksi MTQ Sumsel ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi narapidana untuk terlibat dalam kegiatan positif, khususnya memperdalam agama Islam. Kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif pada mental dan sosial para narapidana.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa pemerintah memandang pentingnya pelaksanaan kegiatan MTQ di lapas. Selain sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan terhadap narapidana, kegiatan ini juga menunjukkan bahwa lapas bukan hanya sebagai tempat pembinaan narapidana, tetapi juga sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia.
Kegiatan MTQ di lapas ini juga dipandang sebagai salah satu upaya rehabilitasi narapidana. Melalui kegiatan ini, narapidana diberikan kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan agama Islam dan lingkungan sosial yang positif.
Dalam konteks ini, seleksi MTQ di Sumsel menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat dan bernilai positif. Selain membantu narapidana dalam upaya rehabilitasi, kegiatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi narapidana untuk melakukan perubahan positif dalam diri mereka.
Dalam kategori tahfizh, peserta dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Palembang, Chrisna Yuli mengungguli peserta lain dan meraih juara pertama. Sedangkan Muhammad Abdillah dari Lapas Kelas II B Kayuagung dan Abdul Malik dari Lapas Kelas III Lubuklinggau masing-masing meraih juara kedua dan ketiga.
Di kategori tilawah, Sutiono dari Lapas Kelas IIA Lahat mengalahkan peserta lain dan meraih juara pertama. Kemudian pada juara kedua dan ketiga diduduki oleh Zal Iman dari Lapas Kelas II B Kayuagung dan Ahmad Yunus dari Lapas Kelas I Palembang.
Sementara itu, di kategori hafalan, juara pertama dimenangkan oleh Mawardi dari Lapas Kelas IIIB Lubuklinggau, disusul oleh Sugiarto dari Lapas Kelas IIO Pagaralam dan Umar Faruq dari Lapas Kelas I Palembang yang masing-masing meraih juara kedua dan ketiga.
Setelah seleksi ini, para pemenang akan mengikuti MTQ tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang di Jawa Tengah. Mereka akan dihadapkan dengan para peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan adanya kegiatan MTQ ini, diharapkan para narapidana dapat terus bersemangat dan berjuang dalam mengikuti kegiatan-kegiatan positif serta merubah diri ke arah yang lebih baik. Kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat memotivasi dan memperkuat semangat keislaman seluruh umat muslim di Indonesia.
Kita patut bangga bahwa pemerintah melakukan berbagai upaya positif dalam membantu narapidana. Setiap orang berhak mendapat kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri, termasuk mereka yang sedang mendekam di balik jeruji besi. Dengan pelaksanaan kegiatan seperti MTQ, pemerintah membuka peluang bagi setiap orang, termasuk para narapidana, untuk semakin dekat dengan agama dan kegiatan positif lainnya.
Originally posted 2023-03-24 04:23:48.