Pada tahun 2021 ini, hubungan antara China dan negara-negara Barat semakin memanas. Beberapa waktu lalu, China dan Jerman terlibat pertukaran memo yang cukup menarik. Kementerian Luar Negeri China memberikan waswas kepada Jerman mengenai pengumuman negara-negara Eropa, Amerika Utara, dan Australia untuk tidak membeli alat pelacak Hauwei. Sementara itu, Jerman memberikan peringatan keras kepada China terkait peristiwa penindasan terhadap hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.
Xi Jinping: Aksi China yang Terbiasa Picu Waswas?
Dalam sebuah pidato pada Maret 2021 lalu, Presiden China, Xi Jinping, menegaskan bahwa China akan terus berperan “sebagai kekuatan yang stabil” dalam hubungan internasional. Namun, apakah China selalu berperan stabil dalam hubungan internasional? Beberapa tindakan China dalam beberapa tahun terakhir memang secara konsisten memicu waswas dan keraguan di negara-negara Barat.
Waswas Jerman Terhadap China dan Huawei
Pada Maret 2021 lalu, China memberikan waswas kepada Jerman terkait pengumuman bahwa negara-negara Eropa, Amerika Utara, dan Australia akan melarang pembelian alat pelacak Huawei. Kementerian Luar Negeri China menyebut keputusan itu sebagai “tindakan diskriminatif”. Namun, Jerman sebagai salah satu negara Eropa yang sangat dekat dengan China sekaligus yang memilih Hauwei sebagai partner utama dalam industrialisasi keamanan jaringan tetap tegar dengan keputusannya untuk tidak membeli Hauwei.
Peringatan Keras Jerman Terhadap China
Sementara itu, pada bulan yang sama, Jerman memberikan peringatan keras kepada China terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Xinjiang dan Hong Kong. Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, menyatakan keprihatinan mendalam atas laporan mengenai penindasan terhadap Uighur di Xinjiang dan juga upaya China untuk mengambil alih kendali atas Hong Kong. Jerman yang terkenal sebagai negara yang mengutamakan hak asasi manusia mendukung aksi internasional untuk memperlihatkan ketidaksetujuannya terhadap tindakan China.
Australia vs China: Perseteruan Membelit Waswas Huawei
Sementara itu, di Australia, Huawei dan China juga banyak menjadi sorotan. Pada 2018, Australia secara resmi melarang Huawei dari proyek pembangunan jaringan 5G negara tersebut. Hal ini dipicu oleh keprihatinan keamanan negara atas menyerahkannya kontrol ke jaringan di tangan perusahaan teknologi China. Sementara itu, China langsung memberikan respon keras dengan menarik perusahaan-perusahaan Australia dari pasar China.
AS dan Tiongkok: Ketegangan Mencapai Titik Puncak
Sejak masa pemerintahan Donald Trump, hubungan antara Amerika Serikat dan China semakin memburuk. Hal ini dimulai dari perang dagang yang terjadi, dimana kedua belah pihak menerapkan tarif tinggi pada produk tertentu. Sementara itu, adanya pandemi COVID-19 juga memicu perseteruan yang semakin kuat di antara keduanya. Saat ini, ketegangan antara kedua negara mencapai titik puncak dan pengaruhnya terasa luas di berbagai negara di dunia.
Dampak Politik China Terhadap Bisnis
Perseteruan dan ketegangan antara China dan negara barat tidak hanya berdampak pada hubungan politik, tetapi juga pada dunia bisnis. Banyak perusahaan-perusahaan yang merasa terjepit dalam situasi ini. Beberapa perusahaan bahkan mengalami kerugian yang signifikan sebagai akibat dari konflik ini. Kondisi ini juga memicu beberapa negara untuk lebih berhati-hati dalam melakukan investasi di China.
Kebijakan Ekonomi Baru Pada Tahun 2021
Meskipun situasi hubungan antara China dan negara Barat masih belum membaik, China dengan cepat menggulirkan kebijakan ekonomi baru yang diberi nama “dual circulation”. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat konsumsi domestik dan mengurangi ketergantungan pada pasar luar negeri. Meskipun kebijakan ini memang bertujuan untuk menjaga stabilitas dalam perekonomian China, beberapa kalangan memandang inisiatif itu sebagai “upaya nasionalis”.
Tindakan China dalam Hal Hak Cipta
Selain kebijakan ekonomi baru, China juga meningkatkan kontrol atas pelanggaran hak cipta. Hal ini tidak hanya memengaruhi bisnis dalam negeri, tapi juga bisnis-bisnis internasional yang beroperasi di China. Peningkatan ini dilakukan sebagai upaya China dalam membangun ekonomi nasional yang lebih sehat dan menjaga kepercayaan investor terhadap pasar China.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara China dan negara-negara Barat mengalami ketegangan yang semakin memburuk. Berbagai perseteruan dampaknya tidak hanya terasa pada hubungan politik, tetapi juga memengaruhi hubungan bisnis antara negara-negara tersebut. Dalam jelang 2021, China dengan cepat mengimplementasikan kebijakan-kebijakan baru dalam mencapai kestabilan ekonomi nasional. Namun, beberapa kebijakan itu juga memunculkan kekhawatiran di beberapa kalangan. Di sisi lain, beberapa negara memilih untuk lebih berhati-hati dalam investasi di China. Dalam situasi ini, pengaruh China dan negara-negara Barat terhadap ekonomi dunia semakin penting, namun masih tidak jelas arah perkembangannya.
Originally posted 2023-03-06 23:36:47.