Tim AHRT Beberkan Alasan Pembalap Indonesia Kesulitan Bersaing Dengan Pembalap Luar Negeri

Balap mobil adalah olahraga yang menarik banyak perhatian, terutama bagi penggemarnya. Di Indonesia sendiri, balap mobil menjadi olahraga yang cukup populer. Meski demikian, pembalap Indonesia sering kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri dalam kompetisi balap dunia. Apa sebabnya? Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembalap Indonesia kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri.

1. Infrastruktur yang Kurang Memadai

Alasan utama mengapa pembalap Indonesia kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri adalah infrastruktur yang kurang memadai. Sirkuit balap di Indonesia masih perlu ditingkatkan, baik dari sisi keamanan maupun fasilitasnya. Sehingga, untuk bisa berlatih dengan optimal, pembalap Indonesia harus ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura atau negara lain, untuk berlatih di sirkuit yang memadai. Hal ini tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

2. Keterbatasan Dalam Mengakses Teknologi Baru

Teknologi terus berkembang dan semakin canggih. Di dunia balap mobil, teknologi menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai kemenangan. Namun, akses ke teknologi baru menjadi kendala bagi para pembalap Indonesia. Keuntungan teknologi dalam balap mobil selalu lebih cepat digunakan di negara-negara maju, seperti di Eropa atau Amerika. Hal ini membuat pembalap Indonesia sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan membuat mereka kesulitan dalam bersaing.

3. Kurangnya Dukungan Sistematis

Salah satu faktor penting yang membedakan antara balapan profesional dengan balapan hobi adalah dukungan sistematis. Pembalap profesional dapat mengandalkan dukungan dari berbagai pihak, seperti sponsor dan tim, untuk menunjang kerja keras dan usaha mereka dalam mencapai kemenangan. Namun, dukungan sistematis belum banyak tersedia bagi pembalap Indonesia, sehingga mereka kesulitan dalam mencapai prestasi yang maksimal.

4. Kurangnya Kompetisi Teratur

Untuk bisa mencapai level tertinggi dalam balap mobil, seorang pembalap harus berpartisipasi dalam balapan secara teratur dan konsisten. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa semakin sering terlibat dalam kompetisi, kemampuan juga akan semakin terasah dan semakin mahir. Namun, di Indonesia, kompetisi balap mobil masih cukup terbatas, dan tidak terlalu teratur. Hal ini tentu saja mempengaruhi kemampuan para pembalap untuk bersaing pada level yang lebih tinggi.

5. Rendahnya Fokus Pada Infrastruktur Olahraga

Alasan terakhir mengapa para pembalap Indonesia kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri adalah rendahnya fokus pada infrastruktur olahraga. Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara terpadat di dunia dengan jumlah penduduk yang mencapai 269,5 juta jiwa. Hal ini membuat pemerintah lebih mempertimbangkan untuk membangun infrastruktur pendidikan, kesehatan dan transportasi daripada infrastruktur olahraga. Sehingga, pembangunan fasilitas balap mobil menjadi kurang terfokus.

Meski terdapat beberapa alasan mengapa pembalap Indonesia kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri, namun, ternyata masih terdapat beberapa pembalap Indonesia yang mampu berprestasi di level internasional. Contohnya, Rio Haryanto dan Sean Gelael yang berhasil menjadi pembalap utama tim Formula 1. Tentu saja, hal ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang maksimal, para pembalap Indonesia juga bisa mencapai level tertinggi di dunia balap mobil.

Demikianlah beberapa alasan mengapa pembalap Indonesia kesulitan bersaing dengan pembalap luar negeri. Infrastruktur yang kurang memadai, keterbatasan dalam mengakses teknologi baru, kurangnya dukungan sistematis, kurangnya kompetisi teratur, serta rendahnya fokus pada infrastruktur olahraga menjadi beberapa faktornya. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan kerja keras, para pembalap Indonesia juga bisa mencapai level tertinggi di dunia balap mobil.

Originally posted 2023-03-14 07:43:16.