Perjalanan 7 Tahun Karier Wiljan Pluim di PSM Makassar: Persembahkan 2 Trofi dan Akhir yang Ironi
Karier sepak bola Wiljan Pluim di PSM Makassar telah melintasi tujuh tahun yang luar biasa. Dalam kurun waktu tersebut, ia mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim dan mempersembahkan dua trofi kepada pendukung setianya. Namun, di balik kesuksesan tersebut, terdapat akhir yang ironis dalam karier Pluim di klub. Mari kita simak perjalanan menarik ini.
Pada awal kedatangannya di PSM Makassar, Pluim tidak langsung mendapatkan tempat utama di tim. Namun, dengan kegigihan dan dedikasi yang luar biasa, ia berhasil membuktikan kemampuannya kepada pelatih dan sesama pemain. Seiring berjalannya waktu, Pluim semakin konsisten dalam penampilannya dan menjadi salah satu pilar penting dalam tim.
Kesuksesan pertama yang diraih oleh Pluim bersama PSM Makassar adalah saat mereka memenangkan trofi juara Piala Indonesia pada musim 2018. Dalam pertandingan final yang sengit, PSM Makassar berhasil mengalahkan tim kuat Persija Jakarta dengan skor 2-1. Pluim tampil gemilang dalam pertandingan tersebut dan mencetak gol yang mengantar timnya meraih kemenangan.
Tidak hanya itu, Pluim juga berperan penting dalam perjalanan PSM Makassar untuk meraih trofi juara Liga 1 pada musim 2019. Ia menjadi kreator serangan yang brilian dan memberikan assist yang berharga bagi rekan-rekan setimnya. Kontribusinya yang tidak tergantikan membuatnya dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub.
Sayangnya, perjalanan Pluim di PSM Makassar tidak berakhir dengan baik. Meskipun ia berhasil mempersembahkan dua trofi kepada tim, kontraknya tidak diperpanjang pada akhir musim 2020. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para pendukung setia PSM Makassar. Banyak spekulasi muncul mengenai alasan di balik keputusan manajemen klub.
Pluim sendiri mengaku bersedih dengan akhir yang mengecewakan ini. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh suporter PSM Makassar yang selalu mendukungnya selama tujuh tahun berseragam tim. Meskipun PSM Makassar mungkin tidak lagi menjadi rumah bagi Pluim, ia tetap berjanji untuk terus bermain sepak bola dengan semangat dan tekad yang sama di klub berikutnya.
Kepergian Pluim dari PSM Makassar menandai akhir dari babak baru dalam karier sepak bola profesionalnya. Meskipun ironis, hal ini tidak mengurangi prestasi dan dedikasinya dalam mengangkat nama klub. Pluim tetap diingat akan kreativitasnya dalam permainan dan kecintaannya kepada tim.
Perjalanan 7 tahun karier Wiljan Pluim di PSM Makassar menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan kerja keras dapat menghasilkan kesuksesan. PSM Makassar dan para pendukungnya pasti akan terus mengingat jasa-jasa Pluim dalam membawa tim meraih pencapaian gemilang. Semoga keberuntungan selalu menyertai Pluim di klub-klub selanjutnya dan karier sepak bola profesionalnya terus bersinar terang.
Original Post By WASIT.ID