Pergerakan Penumpang Angkutan Umum dan Kendaraan Meningkat
Penumpang angkutan umum dan kendaraan bermotor adalah dua elemen penting yang saling terkait dalam transportasi kota. Penumpang angkutan umum membutuhkan kendaraan untuk bepergian ke tempat tujuan, dan sebaliknya kendaraan membutuhkan penumpang untuk menghasilkan pendapatan. Dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan penumpang angkutan umum dan kendaraan meningkat dengan cepat di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Tren tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah penumpang angkutan umum, seperti bus, kereta api, dan angkutan cepat seperti MRT dan LRT. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020, jumlah penumpang angkutan umum mencapai 1,61 miliar orang, meningkat 3,77% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa warga lebih memilih menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi untuk berpergian.
Penumpang angkutan umum juga tidak hanya berasal dari kota tetangga atau daerah terdekat, tetapi ada juga yang bepergian dari luar kota atau provinsi. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah penumpang kereta api, seperti KA Argo Parahyangan, KA Argo Bromo Anggrek, dan KA Taksaka Pagi. Jumlah penumpang KA tersebut meningkat sekitar 5% di tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan kendaraan bermotor juga terus meningkat dari waktu ke waktu. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, pada tahun 2020, penjualan sepeda motor mencapai 4,3 juta unit, meningkat 3,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun semakin banyak warga yang menggunakan angkutan umum, tetap ada juga yang memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi.
Namun, pergerakan penumpang angkutan umum dan kendaraan meningkat juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kemacetan lalu lintas yang terjadi di beberapa kota. Kemacetan ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain volume kendaraan yang semakin banyak, jalan yang sempit, dan masih sedikitnya infrastruktur transportasi massal.
Oleh karena itu, pemerintah bersama dengan swasta telah berupaya untuk meningkatkan layanan transportasi massal di Indonesia. Salah satu upaya tersebut adalah dengan pembangunan MRT dan LRT di beberapa kota besar. Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah mengembangkan transportasi alternatif seperti sepeda dan skuter listrik, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan raya.
Selain itu, penumpang angkutan umum dan pengemudi juga perlu mematuhi peraturan lalu lintas serta memperhatikan keselamatan saat berpergian. Kecelakaan dalam transportasi dapat terjadi karena pelanggaran hak prioritas pejalan kaki atau pengendara sepeda, kecepatan yang terlalu tinggi, atau karena pengendara tidak memakai helm atau tidak mematuhi aturan lalu lintas. Oleh karena itu, kesadaran untuk mematuhi aturan lalu lintas serta meningkatkan keselamatan saat berpergian sangat penting untuk mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan oleh transportasi.
Dalam kesimpulan, pergerakan penumpang angkutan umum dan kendaraan meningkat di Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya transportasi massal dan kendaraan bermotor dalam mobilitas warga di kota. Meskipun demikian, transportasi di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kemacetan, kurangnya infrastruktur massal, atau peraturan lalu lintas yang tidak dipatuhi. Oleh karena itu, pemerintah dan swasta harus terus berupaya meningkatkan layanan transportasi, serta kesadaran dan keselamatan pengguna jalan untuk menciptakan transportasi yang efisien dan aman di Indonesia.
Original Post By WASIT.ID
Originally posted 2023-04-15 21:22:57.