Lapas Tagulandang Ikuti Rapat Koordinasi DILKUMJAKPOL dan BNN
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tagulandang yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, baru-baru ini mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) DILKUMJAKPOL dan BNN. Acara tersebut bertujuan untuk membahas berbagai permasalahan yang terkait dengan pengelolaan Lapas dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Berikut adalah informasi terbaru tentang Rakor yang dihadiri oleh pihak Lapas Tagulandang, DILKUMJAKPOL, dan BNN.
Mengevaluasi Sistem Pengelolaan Lapas
Rapat Koordinasi ini menjadi ajang untuk mengevaluasi sistem pengelolaan Lapas Tagulandang dalam hal keamanan dan kesehatan pejabat. Diskusi ini mencakup berbagai topik, seperti kondisi penghuni Lapas, perawatan kesehatan yang diberikan kepada penghuni, dan upaya pencegahan tindakan menghilangkan nyawa. Selain itu, Rakor juga mengusung inovasi teknologi keamanan, mental dan kesehatan penghuni.
Dalam Rakor tersebut, pihak Lapas Tagulandang menekankan pentingnya memaksimalkan sistem pengelolaan Lapas melalui koordinasi yang erat dengan pihak Kemenkumham dan terkait, serta dukungan teknologi terbaru yang digunakan untuk memantau aktivitas di dalam Lapas.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Pada Rapat Koordinasi DILKUMJAKPOL dan BNN, pihak Lapas Tagulandang juga membahas upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Berdasarkan data BNN, kasus penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas meningkat selama beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi hal yang sangat penting dalam pengelolaan Lapas Tagulandang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak Lapas Tagulandang mengintensifkan proses pengawasan ketat dalam Lingkungan Lapas, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas yang tersedia untuk penghuni Lapas. Salah satunya dengan meningkatkan kegiatan rehabiltasi dan konseling agar tidak ada penghuni Lapas yang kembali ke aktivitas penyalahgunaan narkoba.
Optimasi Sistem Informasi
Dalam Rakor tersebut, pihak Lapas Tagulandang juga membahas optimasi sistem informasi yang digunakan untuk pengelolaan keuangan, pelayanan publik, dan manajemen data penghuni Lapas. Penggunaan teknologi dituntut untuk dapat mempercepat pelayanan publik dan memberikan kemudahan bagi penghuni lapas dalam melakukan aktivitas keuangan pada Lapas.
Pihak Lapas Tagulandang juga menekankan pentingnya memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk melakukan sosialisasi tentang pengelolaan Lapas dan upaya pencegahan tindakan tercela lainnya yang dapat merugikan penghuni Lapas.
Tantangan yang Dihadapi Pihak Pengelola Lapas
Rakor DILKUMJAKPOL dan BNN juga menghadirkan berbagai perwakilan dari berbagai Lapas di seluruh Indonesia, termasuk Lapas Tagulandang. Ada banyak tantangan yang dihadapi pihak pengelola Lapas, termasuk masalah keamanan, kualitas pelayanan, fasilitas, dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Oleh karena itu, Rakor menjadi momen yang penting untuk berdiskusi dan berkoordinasi dalam mencari solusi terbaik.
Selain itu, pihak Lapas Tagulandang juga menekankan pentingnya mendapatkan dukungan dari semua pihak terkait dan masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pengelolaan Lapas dan penyalahgunaan narkoba.
Pemantauan terhadap pengelolaan Lapas dan upaya pencegahan
Membahas pengelolaan Lapas dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas menjadi hal yang sangat penting dalam menciptakan Lingkungan yang kondusif untuk penghuni Lapas. Kemandirian Lapas dalam memberikan pelayanan yang maksimal menjadi tujuan dalam Rakor tersebut.
Dalam Rakor tersebut, pihak DILKUMJAKPOL dan BNN menekankan pentingnya memantau dan mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam Lapas untuk menjamin kualitas layanan dan menghindari terjadinya aktivitas yang merugikan penghuni Lapas. Selain itu, pembentukan kerja sama antar-Lapas dan pihak terkait dalam penyelesaian masalah sangat penting agar penanganannya dapat lebih efektif dan efisien.
Peningkatan Kualitas Perawatan Kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan bagi penghuni Lapas menjadi perhatian dalam Rakor DILKUMJAKPOL dan BNN. Pihak Lapas Tagulandang sangat memperhatikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penghuni Lapas dengan bekerja sama dengan pihak terkait. Salah satu bentuknya yakni dengan peningkatan kualitas perawatan kesehatan melalui sistem pulungan untuk lebih mempercepat pelayanan kesehatan.
Pihak Lapas Tagulandang juga menekankan pentingnya pencegahan terhadap penyebaran pandemi COVID-19 dan meningkatkan perlindungan bagi penghuni Lapas yang rentan terhadap penyakit. Ada banyak upaya yang dilakukan, seperti pemeriksaan suhu tubuh secara rutin, menyediakan fasilitas cuci tangan, serta meningkatkan kualitas penanganan medis bagi penghuni Lapas yang terpapar atau posisitf terinfeksi virus Corona.
Pengembangan Lembaga Pemasyarakatan
Dalam Rakor DILKUMJAKPOL dan BNN, pihak Lapas Tagulandang membahas tentang pengembangan dan peningkatan pengelolaan lembaga Pemasyarakatan. Pengelolaan Lapas harus mampu mengembangkan segala aspek dari kegiatan penghuni Lapas hingga perkembangan teknologi, pelayanan publik, fasilitas, dan lain sebagainya.
Peningkatan pengembangan Lapas juga termasuk peningkatan kualitas penghuni Lapas seperti pendidikan, agama, kebudayaan, dan hiburan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar penghuni Lapas bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat memperbaiki kesalahannya.
Upaya Pemberdayaan Penghuni Lapas
Pihak Lapas Tagulandang sangat memperhatikan pemberdayaan penghuni Lapas, khususnya dalam hal pembelajaran dan pembinaan agar penghuni Lapas dapat beradaptasi dengan masyarakat dan mempunyai skill serta keahlian yang dapat menunjang penghidupan pasca bebas. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan penghuni Lapas agar lebih siap dan mandiri setelah masa hukuman selesai.
Bersamaan dengan itu, pihak Lapas Tagulandang juga akan meningkatkan kualitas pelatihan dan program vokasi yang diberikan dalam rangka membekali penghuni Lapas dengan kemampuan yang dapat dimanfaatkan setelah selesai menjalankan masa hukuman.
Kesimpulan
Dalam Rakor Koordinasi DILKUMJAKPOL dan BNN, pihak Lapas Tagulandang membahas berbagai permasalahan yang terkait dengan pengelolaan Lapas dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Beberapa hal yang dibahas mencakup evaluasi pengelolaan Lapas, pencegahan penyalahgunaan narkoba, sistem informasi, dan pemberdayaan penghuni Lapas.
Adapun terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh pihak pengelola Lapas, termasuk masalah keamanan, kualitas pelayanan, fasilitas, dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. Untuk itu, koordinasi antar-lembaga dan pihak terkait menjadi hal yang sangat penting dalam mencari solusi terbaik. Dengan adanya upaya kerja sama tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para penghuni Lapas di Indonesia.
Original Post By WASIT.ID
Originally posted 2023-04-18 09:49:24.
