Lapas Perempuan Palembang Kirim Warga Binaan ke Perlombaan MTQ Tingkat Nasional
Lapas Perempuan Palembang kembali menjadi sorotan karena telah mengirimkan sejumlah warga binaannya untuk mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Lomba itu diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan berlangsung di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Kepala Lapas Perempuan Palembang, Tri Agus Djoko Setiawan, mengatakan bahwa perlombaan itu merupakan bagian dari program pembinaan untuk membantu warga binaan memperbarui keimanan serta mengasah kemampuan membaca Al-Quran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan bagi para warga binaan.
Setidaknya terdapat 12 orang warga binaan berasal dari beberapa wilayah di Sumatera Selatan yang telah ikut ambil bagian dalam perlombaan tersebut. Para warga binaan itu harus melalui beberapa tahap seleksi sebelum akhirnya dapat terpilih dan diikutkan dalam perlombaan MTQ tingkat nasional.
Berikut ini Rangkuman Konten Artikel dengan Gaya Percakapan:
H1: “Lapas Perempuan Palembang Kirim Warga Binaan ke Perlombaan MTQ Tingkat Nasional”
Pendahuluan
Halo semuanya, di dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang Lapas Perempuan Palembang yang mengirimkan sejumlah warga binaannya untuk mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Lomba itu diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan berlangsung di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan dan Tujuan Lomba
Menurut Kepala Lapas Perempuan Palembang, Tri Agus Djoko Setiawan, perlombaan itu merupakan bagian dari program pembinaan untuk membantu warga binaan memperbarui keimanan serta mengasah kemampuan membaca Al-Quran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan bagi para warga binaan.
Penyeleksian Peserta Lomba
Setidaknya terdapat 12 orang warga binaan berasal dari beberapa wilayah di Sumatera Selatan yang telah ikut ambil bagian dalam perlombaan tersebut. Para warga binaan itu harus melalui beberapa tahap seleksi sebelum akhirnya dapat terpilih dan diikutkan dalam perlombaan MTQ tingkat nasional.
Kesiapan Para Warga Binaan dan Pembinaan Mental
Untuk mengikuti perlombaan MTQ tingkat nasional, para warga binaan tersebut telah menjalani proses persiapan yang cukup ketat. Mereka berlatih di dalam Lapas Perempuan Palembang dengan dukungan penuh dari petugas.
Sementara itu, mereka juga dipersiapkan dari sisi mental agar tidak merasa terbebani dengan situasi yang akan mereka hadapi saat perlombaan di luar sana. Pembinaan mental ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kesiapan para warga binaan.
Program Pembinaan di Lapas Perempuan Palembang
Lapas Perempuan Palembang dikenal sebagai tempat pembinaan yang mengutamakan hukuman dengan cara rehabilitasi. Program pembinaan yang diberikan di Lapas ini berbeda dengan program pembinaan di Lapas pada umumnya. Program ini fokus pada pencapaian tujuan dari pemasyarakatan dengan membina para warga binaan dengan lebih baik.
Program pembinaan di Lapas Perempuan Palembang terintegrasi dengan baik dan lengkap dengan berbagai macam jenis kegiatan meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan, keterampilan dan lain-lain. Pembinaan ini diharapkan dapat mengubah perilaku buruk hingga menciptakan pribadi yang lebih baik di masa depan.
Krisis dan Overcrowding di Lapas Perempuan Palembang
Meski demikian, Lapas Perempuan Palembang juga menghadapi masalah yang cukup kompleks terkait dengan kelebihan orang yang menjadi penghuni Lapas tersebut. Hal yang sering terjadi di sana adalah overcrowding atau kepadatan dalam ruangan akibat jumlah penghuni yang terlalu banyak.
Overcrowding juga berpengaruh pada kualitas hidup para warga binaan yang menghuni Lapas. Dampak yang dirasakan antara lain permasalahan sanitasi dan kesehatan yang kurang terjaga. Situasi ini sangat mempengaruhi mental dan kondisi kesehatan para penghuni Lapas.
Adapun penyebab masalah ini terjadi adalah terkait krisis di berbagai kebijakan pemerintah terkait pembinaan, seperti masalah delay justice system, servis yang kurang baik, kekurangan tenaga ahli di Lapas, dan masih banyak lagi.
Masalah Overcrowding di Berbagai LAPAS
Masalah overcrowding tidak hanya terjadi di Lapas Perempuan Palembang saja, tetapi juga terjadi di berbagai tempat pembinaan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penanganan serius dan tindakan dari pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah Lapas dan fasilitas yang mendukung penahanan dengan kapasitas yang lebih baik. Fasilitas kesehatan dan sanitasi serta layanan pendidikan dan rehabilitasi juga dapat ditingkatkan sehingga para penghuni Lapas dapat segera diperbaiki kondisinya dan dapat keluar dari Lapas dengan berbagai keterampilan yang dikuasai.
Upaya pemulihan mental juga perlu ditingkatkan. Sehingga para warga binaan dapat memulai kehidupan yang lebih baik di masa depan. Itulah sebabnya pembinaan mental dan berbagai kegiatan rehabilitasi yang dijalankan di Lapas Perempuan Palembang sangat vital sebagai program pembinaan di masa depan.
Kesimpulan
Lapas Perempuan Palembang kembali menjadi sorotan karena telah mengirimkan sejumlah warga binaannya untuk mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Perlombaan MTQ menjadi salah satu bentuk program pembinaan yang dijalankan Lapas Perempuan Palembang untuk membantu warga binaannya memperbarui keimanan serta mengasah kemampuan membaca Al-Quran. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan bagi para warga binaan. Meski begitu, Lapas Perempuan Palembang juga mengalami masalah kelebihan orang yang menjadi penghuni Lapas tersebut dan masalah overcrowding yang mempengaruhi kualitas kondisi hidup para penghuni Lapas. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan bisa menindaklanjuti dengan serius agar berbagai permasalahan tersebut dapat teratasi sepenuhnya.
Originally posted 2023-03-22 20:16:27.