Kabar Heboh Diogo Jota Meninggal Dunia

diogo jota

Di awal Juli 2025, dunia sepak bola dikejutkan oleh kabar tragis kepergian Diogo Jota, striker Liverpool dan tim nasional Portugal, dalam kecelakaan mobil di Spanyol.

Usianya baru 28 tahun, namun ia sudah mengukir prestasi besar dan meninggalkan warisan mendalam—sebuah kehilangan yang dirasakan oleh jutaan penggemar, rekan, dan keluarga.

Menurut laporan, kecelakaan terjadi di malam tanggal 3 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 CEST, di jalan A-52 dekat Cernadilla, Zamora, Spanyol, Jota sedang berkendara bersama sang adik, André Silva (umurnya 25), dalam mobil Lamborghini ketika ban belakang pecah saat menyalip kendaraan lain.

Mobil kehilangan kendali, menabrak tebing kecil, dan terbalik sebelum terbakar. Polisi dan pemadam kebakaran tiba cepat, namun keduanya dinyatakan meninggal di tempat

André Silva, adik kandung Diogo, juga berprofesi sebagai pesepak bola di klub Penafiel, Portugal. Keduanya berasal dari Gondomar, Porto, tumbuh bersama, dan mengejar karier—kontras dua anak dari keluarga yang sama berkarya di tim profesional.

Keduanya sempat meraih momen istimewa: Diogo menikah 11 hari sebelum kecelakaan pada 22 Juni 2025. Mereka meninggalkan istri Rute Cardoso dan tiga anak yang baru untuk tumbuh tanpa kehadiran satupun ayah.

Awal Mula Diogo Jota: Dari Gondomar ke Panggung Profesional

Bernama lengkap Diogo José Teixeira da Silva, Diogo Jota lahir pada 4 Desember 1996 di Massarelos, Porto, Portugal. Perjalanan sepak bolanya dimulai di tanah kelahirannya, menunjukkan bakat luar biasa sejak usia dini.

Jota bergabung dengan akademi Gondomar SC sebelum pindah ke akademi Paços de Ferreira pada tahun 2013, sebuah langkah yang menjadi fondasi penting bagi karier profesionalnya.

Bakatnya yang menonjol tidak membutuhkan waktu lama untuk dikenali. Pada musim 2014-2015, Jota dipromosikan ke tim utama Paços de Ferreira. Debutnya di level senior menjadi awal dari pendakian kariernya yang pesat.

Di musim berikutnya, ia mencatatkan statistik yang impresif dengan mencetak 14 gol dan 10 assist di semua kompetisi. Penampilannya yang eksplosif, kemampuan dribel yang mumpuni, dan ketajamannya di depan gawang membuatnya menjadi salah satu talenta muda paling dicari di Portugal.

Kehebatannya di usia yang begitu muda menarik perhatian klub-klub elite Eropa, yang melihat potensi seorang bintang masa depan dalam dirinya.

Langkah ke Panggung Eropa: Atlético Madrid dan Peminjaman Krusial

Pada tahun 2016, salah satu raksasa Spanyol, Atlético Madrid di bawah asuhan Diego Simeone, berhasil mengamankan tanda tangannya. Langkah ini merupakan lompatan besar bagi Jota, membawanya ke salah satu liga paling kompetitif di dunia.

Namun, persaingan di skuad Los Rojiblancos yang bertabur bintang sangatlah ketat. Menyadari kebutuhan Jota akan menit bermain reguler untuk melanjutkan perkembangannya, klub memutuskan untuk meminjamkannya.

Musim 2016-2017 melihatnya kembali ke Portugal, kali ini untuk membela FC Porto dengan status pinjaman. Di sinilah Jota pertama kali merasakan atmosfer Liga Champions UEFA.

ermain untuk klub sebesar Porto memberinya panggung yang lebih besar untuk unjuk gigi. Ia berhasil mencetak 9 gol dan 7 assist, termasuk gol perdananya di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa.

Pengalaman di Porto sangat krusial, mematangkan permainannya dan mempersiapkannya untuk tantangan berikutnya yang akan membawanya ke Inggris.

Penaklukan Inggris: Diogo Jota Menjadi Idola di Wolverhampton Wanderers

Titik balik terbesar dalam karier Diogo Jota terjadi pada tahun 2017 ketika ia bergabung dengan Wolverhampton Wanderers, yang saat itu masih berkompetisi di EFL Championship, kasta kedua sepak bola Inggris.

Awalnya datang sebagai pemain pinjaman dari Atlético Madrid, Jota langsung menjadi figur sentral dalam proyek ambisius Wolves di bawah arahan manajer Nuno Espírito Santo.

Bersama rekan senegaranya, Rúben Neves, Jota membentuk duo dinamis yang mendominasi liga. Ia mencetak 17 gol di Championship, menjadi pencetak gol terbanyak klub dan berperan vital dalam membawa Wolves menjuarai liga dan meraih promosi ke Premier League.

Penampilannya yang sensasional meyakinkan Wolves untuk mempermanenkan statusnya.

Di Premier League, Jota membuktikan bahwa ia bukanlah pemain yang hanya bersinar di kasta kedua. Ia beradaptasi dengan mulus terhadap kerasnya kompetisi di liga terbaik dunia.

Selama dua musim berikutnya, ia menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan, dikenal karena kecepatan, kemampuan menggiring bola, dan etos kerjanya yang tak kenal lelah.

Ia mencetak gol-gol penting, termasuk dua hat-trick di Liga Europa, yang mengukuhkan statusnya sebagai idola di Molineux Stadium dan salah satu penyerang sayap paling berbahaya di liga.

Panggilan Anfield: Diogo Jota Meraih Puncak Bersama Liverpool

Penampilan gemilangnya di Wolves menarik perhatian manajer Liverpool, Jürgen Klopp. Pada September 2020, Liverpool secara resmi merekrut Diogo Jota dalam sebuah transfer yang signifikan.

Banyak yang awalnya meragukan apakah ia bisa menembus trio penyerang Liverpool yang sudah mapan—Mohamed Salah, Sadio Mané, dan Roberto Firmino.

Namun, Jota dengan cepat membungkam para peragu. Ia memberikan dampak instan dengan energi, fleksibilitas posisi, dan yang terpenting, naluri mencetak gol yang klinis.

Ia mencetak gol pada debut kandangnya di Premier League melawan Arsenal dan melanjutkan performa impresifnya dengan mencetak hat-trick tandang melawan Atalanta di Liga Champions. Kemampuannya bermain di ketiga posisi penyerang (kiri, kanan, dan tengah) memberikannya nilai tambah yang luar biasa bagi Klopp.

Meskipun sempat diganggu oleh beberapa cedera, setiap kali kembali ke lapangan, Jota selalu berhasil menunjukkan betapa pentingnya ia bagi tim.

Ia dikenal sebagai pemain yang sangat efisien, memiliki kemampuan duel udara yang mengejutkan untuk posturnya, dan merupakan finisher yang andal dengan kedua kakinya.

Di Liverpool, Jota telah memenangkan Piala FA dan Piala Liga, serta terus menjadi bagian integral dari upaya klub untuk meraih trofi-trofi terbesar.

Dedikasi untuk Negara dan Masa Depan yang Cerah

Seiring dengan kesuksesan di level klub, Diogo Jota juga telah menjadi figur penting bagi tim nasional Portugal. Setelah mewakili negaranya di berbagai kelompok umur, ia melakukan debut seniornya pada tahun 2019.

Ia adalah pemain reguler di skuad A Seleção, bermain bersama legenda seperti Cristiano Ronaldo. Ia telah berpartisipasi dalam turnamen besar seperti UEFA Euro 2020 dan Piala Dunia FIFA 2022, menyumbangkan gol-gol krusial bagi negaranya.

Perjalanannya dari Paços de Ferreira hingga menjadi bintang di Liverpool adalah kisah inspiratif. Dengan usianya yang masih tergolong prima, para penggemar sepak bola di seluruh dunia dapat menantikan lebih banyak lagi gol, aksi memukau, dan pencapaian gemilang dari Diogo Jota di tahun-tahun mendatang.

Kematian Diogo Jota dan André Silva bukan hanya kehilangan besar bagi dunia sepak bola, tetapi juga pengingat tentang kelangkaan kehidupan dan nilai kebersamaan.

Peringatan hukuman lalu lintas, solidaritas antar klub, dan penghargaan para tokoh global memperlihatkan jangkauan warisan Jota—seorang striker, saudara, suami, dan ayah yang penuh cinta.