Dipicu Sebuah Video, Kylian Mbappe Marah Besar dan Serang PSG
Kylian Mbappe, pemain sepak bola kelas dunia asal Prancis, menjadi sorotan publik setelah marah besar dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap klubnya sendiri, Paris Saint-Germain (PSG). Kejadian ini terjadi setelah kubu PSG kontroversial mengalahkan Nice pada pekan ke-30 Ligue 1 di Parc des Princes pada 20 Maret 2021. Mbappe sendiri membela PSG pada pertandingan tersebut dan berhasil mencetak dua gol untuk kemenangan timnya dengan skor 2-1.
Kemenangan PSG tentunya seharusnya menjadi momen kebahagiaan bagi seluruh pemain maupun suporter. Namun, situasi berubah menjadi tidak menyenangkan ketika terjadi insiden pada akhir pertandingan. Saat itu, sebuah video menunjukkan bagaimana Mbappe bertukar kata-kata dengan rekan satu timnya, Leandro Paredes, setelah akhir pertandingan. Kabarnya Paredes adalah rekan satu tim yang memprovokasi Mbappe dengan merayakannya secara kasar.
Setelah itu, Mbappe marah besar dan mengeluarkan kata-kata kasar dalam bahasa Prancis, yang kemudian video tersebut viral dan menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @PSGJUICE, Mbappe terlihat berkata, “Jangan bicara kepadaku seperti itu, saya tidak bermain untukmu. Kami tidak bermain sepak bola. Kami melakukan proyek.”
Pernyataan Mbappe tersebut kemudian menjadi perdebatan publik. Banyak yang berpendapat bahwa pemain yang kontraknya bersama PSG hingga 2022 itu mengarahkan kata-kata kasarnya pada klub, sementara sebagian lain mencoba untuk memaknai bahwa Mbappe hanya menunjukkan kekesalan terhadap rekan setimnya.
Beberapa hari setelah kejadian, Mbappe memberikan penjelasan terkait insiden tersebut melalui media sosial. Dia menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghina klub PSG, melainkan ia hanya marah terhadap sikap tertentu dari rekan satu timnya itu.
Mbappe yang sekaligus sebagai pemain timnas Prancis diketahui sebagai sosok yang cenderung serius dan profesional. Ia merupakan salah satu pemain sepakbola muda terbaik di dunia dengan potensi besar. Kejadian ini kemudian menimbulkan dugaan bahwa ada ketegangan di antara para pemain di dalam tim PSG.
Namun, beberapa minggu berikutnya Mbappe mencoba untuk meredakan situasi dengan membuktikan performa terbaiknya saat membela PSG. Dia berhasil mempertahankan performanya sebagai top scorer Ligue 1 dengan mengemas 25 gol dari 29 pertandingan di musim 2020-2021.
Situasi yang terjadi pada Mbappe ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali terjadi dalam dunia sepak bola. Ada banyak kasus di mana pemain bintang marah kepada klubnya sendiri. Beberapa pemain lain seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Wayne Rooney pernah mengalami insiden serupa di masa lalu.
Bagaimanapun, penjelasan dari Mbappe memberikan gambaran bahwa pemain sepak bola juga manusia yang memiliki emosi dan masalah tertentu. Meski terkadang membuat kontroversi, namun para pemain sepak bola besar seperti Mbappe tetap menjadi idola di seluruh dunia dan mampu memukau para suporter dengan kemampuan serta prestasi mereka di atas lapangan hijau.
Dalam kesimpulannya, insiden yang terjadi pada Kylian Mbappe menjadi contoh penting untuk memahami bahwa meski menjadi pemain sepak bola dunia yang sukses, tetap saja para pemain sepak bola bukanlah robot yang tanpa perasaan. Pemain sepak bola juga manusia biasa yang bisa mengalami emosi dan kesalahan. Hal ini sebaiknya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memahami dan menghargai manusia dalam setiap sisi kehidupannya.
Originally posted 2023-04-07 00:21:35.