News  

Cek Kesiapan Menjelang Perayaan Idul Fitri 1444 H, Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tinjau Langsung Situasi Lapas I Cipinang

Keberadaan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam keamanan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sebagai pemegang tugas, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Kantor Wilayah DKI Jakarta bersama dengan jajaran Kepolisian melakukan peninjauan secara langsung pada Lapas yang ada di wilayah Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi hari yang diharapkan ini. Situasi ini menjadi perhatian penting, mengingat jumlah penghuni Lapas yang ada di Indonesia cukup banyak dan sedikitnya jumlah petugas yang harus membantu penghuni tersebut.

1. Penilaian Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta terhadap Lapas I Cipinang

Dalam peninjauan lapangan, Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta mengatakan bahwa situasi dan kondisi di Lapas I Cipinang selama menjelang Idul Fitri terbilang aman dan terkendali. Meski demikian, beliau menyampaikan bahwa beberapa perbaikan masih perlu dilakukan di beberapa aspek seperti penambahan petugas dan perbaikan sarana dan prasarana penjagaan.

2. Langkah peningkatan keamanan Lapas menjelang Idul Fitri

Dalam menjaga keamanan di Lapas menjelang Idul Fitri, Kementerian Hukum dan HAM akan melakukan beberapa upaya, di antaranya:

  • Meningkatkan tenaga pengaman dan pemasyarakatan.
  • Memperbaiki peralatan penjagaan.
  • Menyediakan anggaran untuk memperbaiki sarana dan prasarana Lapas.
  • Meningkatkan kerjasama dengan Kepolisian dan jajaran keamanan setempat.
  • Menambah armada untuk mengawasi kendaraan yang masuk ke dalam Lapas.

3. Dampak pandemi Covid-19 pada situasi Lapas

Situasi di Lapas juga dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19. Hal ini membuat tugas pemasyarakatan dan pengamanan di Lapas menjadi lebih berat. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menekankan tentang pentingnya penggunaan masker dan menjaga jarak di dalam Lapas. Beliau juga meminta kepada para sipir Lapas agar lebih waspada dalam menjalankan tugasnya, mengingat kondisi yang sedang sulit seperti saat ini.

4. Mitigasi risiko terhadap kondisi Lapas

Beberapa langkah mitigasi risiko yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi tidak terduga dan meminimalisir potensi gangguan yang dapat terjadi, antara lain:

  • Menguatkan sistem keamanan dengan teknologi canggih yang dimanfaatkan seperti kamera CCTV sehingga pengawasan bisa dilakukan dengan lebih efektif.
  • Menambah jumlah petugas untuk membantu meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi.
  • Menerapkan sistem pengamanan pada peralatan yang digunakan di Lapas.
  • Mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, seperti pengecekan suhu dan penyediaan cairan hand sanitizer.

5. Perlunya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan Lapas

Masyarakat juga mempunyai peran untuk menjaga keamanan Lapas dengan cara melaporkan apabila ada hal yang mencurigakan terkait dengan Lapas seperti halnya gangguan keamanan. Masyarakat sekitar Lapas juga turut diminta untuk mengawasi dan membantu pihak keamanan dalam menjaga keamanan Lapas, sehingga keamanan selalu terjaga dan suasana kondusif.

6. Peningkatan kualitas keamanan Lapas melalui pengembangan teknologi

Perkembangan teknologi memberikan implikasi yang bagus dalam peningkatan kualitas keamanan Lapas. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah penggunaan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang mampu mendeteksi dan mencegah barang-barang yang tidak diinginkan masuk ke dalam Lapas. Selain itu, sistem pengawasan dilakukan secara online sehingga dapat mempermudah pengawasan dari jarak jauh. Hal ini menunjukkan komitmen Kementerian Hukum dan HAM untuk meningkatkan keamanan Lapas dengan memanfaatkan teknologi.

7. Konsekuensi akibat keamanan yang lemah di Lapas

Dampak ketidakamanan di Lapas cukup besar bagi masyarakat jika situasi tidak terkendali. Hal ini dapat memicu gangguan keamanan, mulai dari kejahatan kecil seperti perampokan, sampai dengan terjadinya kasus-kasus kriminalitas yang lebih besar seperti tawuran dan sabotase terhadap keamanan negara. Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan yang cepat dan tepat dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.

8. Upaya pencegahan dengan melaksanakan pembinaan kepada penghuni Lapas

Pencegahan keamanan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan penghuni Lapas. Pembinaan dan penyuluhan tertentu dapat diberikan pada penghuni Lapas agar mereka dapat menghargai hak orang lain dan menjaga ketertiban serta keamanan. Selain itu, dengan pembinaan yang tepat dan efektif, penghuni Lapas juga dapat diupayakan supaya kembali memperbaiki diri dan tidak melakukan tindakan pidana lagi di masa yang akan datang.

9. Akhir kata

Memastikan keamanan Lapas pada saat perayaan hari raya Idul Fitri bukanlah tugas yang mudah. Namun, keseriusan dan upaya yang dilakukan jajaran pemerintah serta masyarakat dapat meminimalisir potensi terjadinya gangguan terhadap keamanan. Diharapkan, langkah-langkah tadi dapat memberikan manfaat yang besar bagi keamanan Lapas dan masyarakat luas.

 

Original Post By WASIT.ID

Originally posted 2023-04-22 10:08:27.