Penolakan terhadap suara ayam berkokok di Bali memang sedang menjadi sedikit perdebatan akhir-akhir ini. Dalam beberapa kesempatan para turis asing datang ke Bali dan mengeluhkan tentang teriakan ayam di sekitar hotel mereka, bahkan ada yang mengajukan petisi agar ada aturan tentang keberadaan ayam di Bali.
Namun, sejak beberapa waktu lalu, Pemprov Bali memberikan sinyal yang cukup menohok dan jelas tentang kebijakan mereka terkait keluhan para turis asing ini.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Bali Adalah Tempat Tujuan Wisata
Sebagai tempat wisata yang terkenal di Indonesia bahkan Asia, Bali selalu menjadi tujuan para wisatawan dari berbagai negara. Mungkin tidak pernah dipungkiri bahwa Bali menjadi sebuah tempat destinasi yang lebih dicari oleh turis-turis internasional.
Mengapa Banyak Wisatawan yang Mengeluhkan Suara Ayam Berkokok
Alasan bisa sangat beragam. Beberapa wisatawan mungkin lebih terganggu dengan suara ayam tersebut, terutama jika hotel mereka terletak di dekat peternakan ayam atau kandang-kandang yang memang sengaja dibangun untuk keperluan hotel di Bali.
Munculnya Petisi Dari Turis Asing
Ketegangan antara turis asing dan para peternak ini muncul karena adanya sebuah petisi yang di setujui oleh 17 orang turis asal Eropa yang meminta aturan untuk ayam di Bali. Petisi yang pertama kali diusulkan oleh kelompok turis itu ternyata menyebar ke masyarakat luas dan viral di media sosial, bahkan di portal berita internasional.
Tanggapan Drh. I Ketut Diarmita, M.Biomed, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bali
Tak lama setelah petisi ini menyebar, kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, Drh. I Ketut Diarmita, M.Biomed, memberikan penjelasan yang cukup menohok terkait ayam berkokok di Bali. Dalam pernyataannya di media, ia menyoroti bahwa:
“Saya menghargai pendapat para turis asing, namun suara ayam yang berkokok itu memiliki makna dan nilai budaya. Perlu dipahami bahwa di Bali, ayam digunakan untuk keperluan agama dan budaya setempat. Jadi, sama sekali tidak bisa kita hilangkan atau berhenti aktivitasnya.”
Komentar Gubernur Bali Tentang Keluhan Para Wisatawan
Di sisi lain, Gubernur Bali, AA. Gede Putra Kusuma, menanggapi keluhan para wisatawan dengan cukup bijak. Beliau mengatakan, “Saya sangat memahami kekhawatiran turis asing dan saya akan menyelesaikan masalah ini dengan cara bijak dan menghargai pandangan mereka, sambil tetap memperhatikan kearifan lokal.”
Ayam Merupakan Bagian Dari Budaya Bali
Pandangan masyarakat Bali tentang ayam memang sangat berbeda dari budaya di luar Bali. Ayam di Bali bukan sekadar binatang ternak atau hewan peliharaan, tapi juga sebagai simbol agama dan budaya. Ayam digunakan sebagai persembahan yang dianggap sebagai dengan makna sakral dan memiliki nilai ritual.
Tidak Ada Peraturan Khusus Yang Melarang Ayam Berkokok
Sejauh ini, tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang ayam berkokok di Bali. Kalaupun ada, itu hanya tentang aturan perlindungan hewan yang masih belum terlalu detail dan konkret. Intinya, ayam masih bisa berkokok di mana saja yang dianggap perlu oleh masyarakat setempat.
Turis Asing Diimbau Tidak Mengajukan Permintaan Yang Terlalu Berlebihan
Dalam beberapa kesempatan, turis asing sering mengajukan permintaan yang dianggap terlalu berlebihan oleh masyarakat lokal. Meski masih dalam tahap negosiasi, namun sebaiknya jika ingin mengajukan permohonan, turis asing harus membuat sesuatu yang seimbang dan melibatkan masyarakat lokal.
Memperkenalkan Budaya Bali Melalui Suara Ayam Berkokok
Bukan hanya wisata saja, suara ayam berkokok juga menjadi salah satu ciri khas budaya Bali. Suara ayam ini sering menjadi latar belakang dalam berbagai acara adat maupun kegiatan religi. Jika menghilangkan ayam berkokok, maka kita tidak lagi merasakan suasana Bali yang asli dan khas.
Dalam konteks kebudayaan Bali, ayam memang memiliki nilai yang sangat penting, terutama dalam kegiatan adat dan dharma (persembahan). Meski masih ada sebagian turis asing yang tidak suka dengan suara ayam, kita harus memahami makna budaya Bali dan memperkenalkan kekayaan budaya ini ke seluruh dunia.
Dalam konteks ini, pemerintah Bali memang telah mengambil tindakan sebagai bentuk penghormatan terhadap kebudayaan Bali dan juga hak dari masyarakat setempat. Sementara itu, turis asing juga diimbau untuk menghormati dan memahami budaya Bali yang sebenarnya dengan sikap yang bijak.
Anggaplah ini sebagai suara ayam berharga yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bali. Dan jika Anda mencari tempat yang tenang dan damai, Bali tetap menawarkan banyak tempat menarik yang dijamin akan membuat Anda jatuh cinta pada pulau ini.
Originally posted 2023-03-08 10:50:06.