Pengakuan Kepala Bea Cukai Makassar Usai Urusan Harta Terbongkar: Informasi Terbaru Tahun Ini
Tahun ini, publik dibuat heboh dengan kasus pengungkapan harta oleh Kepala Bea Cukai Makassar, Muslizar Tarman. Terkait itu, banyak informasi yang beredar di media massa mengenai pengungkapan harta tersebut. Namun, bagaimana pengakuan langsung dari Muslizar Tarman? Di sini kami akan membahas 3 pengakuan dari Kepala Bea Cukai Makassar usai urusan hartanya terbongkar.
Pengakuan 1: “Saya Memiliki Harta Yang Bukan Hasil Korupsi”
Dalam sebuah wawancara dengan media, Muslizar Tarman mengaku bahwa harta yang berhasil diungkap cenderung berasal dari aset yang diperoleh dengan jujur dan tidak adanya unsur korupsi. “Saya memiliki tanah yang telah saya beli, sudah lama sebelum saya menjadi pejabat publik, juga saya memiliki asuransi endowment,” katanya. Muslizar Tarman menjelaskan bahwa aset yang dimilikinya akan dikaji oleh lembaga terkait sehingga tidak akan menimbulkan hal yang merugikan.
Pengakuan 2: “Perusahaan Bukan Milik Saya, Tapi Adik Saya”
Ketika BPKP menemukan adanya kepemilikan perusahaan furniture oleh Muslizar Tarman, ia langsung membantah tudingan tersebut. Ia menyatakan bahwa perusahaan tersebut bukanlah milik pribadinya, melainkan milik adiknya. Namun, pengakuan ini mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, pasalnya perusahaan tersebut terindikasi didirikan atas dasar hubungan keluarga.
Pengakuan 3: “Saya Akan Mengundurkan Diri Jika Terbukti Salah”
Dalam sebuah konferensi pers, Muslizar Tarman mengklarifikasi bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari jabatannya jika memang terbukti melakukan kesalahan. Ia menegaskan bahwa pihak yang berwajib sudah melakukan penyelidikan dan mendapatkan kesimpulan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus korupsi. Namun, Muslizar Tarman juga tidak menutup kemungkinan bahwa kasusnya masih akan terus diusut jika ditemukan bukti yang kuat.
Kesimpulan
Dalam kasus pengungkapan harta oleh Kepala Bea Cukai Makassar, Muslizar Tarman, terdapat berbagai pengakuan dan klarifikasi yang diberikan oleh pihak terkait. Meski begitu, publik tetap menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus korupsi. Sebagai pihak yang berwenang, Bea Cukai harus memastikan bahwa kasus ini diusut secara transparan dan tak pandang bulu. Semoga kasus ini menjadi momentum bagi Kepala Bea Cukai Makassar untuk lebih memperbaiki dan memperkuat sistem pengawasan dalam pelayanan publik.
Originally posted 2023-03-15 06:43:34.